Banyak jalan menuju Desa Tamban


  Desa Tamban, bukan singkatan dari Desa Tambal Ban dan bukan juga didesa tersebut semuanya berkerja sebagai tukang tambal ban. sebenarnya Tamban adalah salah satu desa yang ada di kalimantan selatan yang terletak di kabupaten Barito Kuala. yang kaya akan buah-buah nenas, limau dan lain-lain dan jika kita kesana kita pasti akan melihat lahan padi yang sangat luas.

 nahh begini cerita dan perjalanan menuju Tamban, yang mungkin bisa menambah informasi dan wawasan tentang kalimantan selatan. bukan hanya kotanya saja yang harus kalian kenal desanya juga harus kalian ketahui.

  Awalnya ada salah satu teman saya dari komunitas PCC yang bernama Sidiq yang sering di panggil sama teman wanitanya dengan sebutan Dicky. jauh banget kan Sidiq = Dicky?? ahh, ngga usah di urusin deh soal namanya si Sidiq atau si Dicky. kita kembali ke Tamban, nah si Sidiq membawai (mengajak) teman-teman PCC untuk jalan-jalan sambil hunting foto di daerah Tamban. awalnya saya ragu, apakah saya mau ikut ke Tamban atau ngga. dengan paksaan dari Sdiq akhirnya saya ikut pergi bersama Sidiq dan Enal. kami janjian berangkat jam 6 dari kayu tangi. dan jani tersebut pun tidak di tepati akhirnya kami berangkat kurang lebih jam 7 pagi. di karenakan jam karet kami ada alasannya. karena semalam (sebelum hari H) kami ngmupul dan pulang terlalu malam dan hanya punya waktu sedikit untuk tidur dan semuanya pun kesiangan.

Kami berangkat menggunakan kendaraan roda 2, karena orangnya ber tiga dan menggunakan 2 kendaraan jadinya 4 roda. hihi. kami jalan menuju tempat penyebarangan yaitu kapal feri. perjalanan dari kayu tangi ke tempat pelabuhan Feri hanya memakan waktu -+ 25 menit menggunakan kendaraan roda dua (transportasi darat). naah setelah kami sampai di pelabuhan Feri motor langsung kami masukkan ke dalam kapal feri tersebut yang sudah terlihat kapal tersebut hampir penuh. kami tinggalkan saja motor kami di kapal utnuk mencari makan keluar sedikit dari kapal di karenakan kami belum sarapan pagi.


Sudah penuh nih, Siap let's Go!!

Setelah asik sarapan pagi bersama teman saya Enal dan si Sidiq ada didalam kapal yang lagi buang emas. kapal Feri pun mau berangkat setelah makanan yang kami pesan baru datang. saudara Enal pun bergegas untuk mengeluarkan motornya dari kapal feri tersebut dan menunggu kapal feri keloter kedua dan si Sidiq pun tidak tahu bahwa kami tidak ikut pergi di kapal ke kloter 1. kami pun terpisah.dan si Sidiq yang asik di jamban (WC) kapal pun tidak tahu bahwa kami tidak ikut kapal, setelah ia keluar jamban ia bingung dan mencari kami di dalam kapal.

nahh, setelah kapal keloter kedua datang kami pun naik sambil menunggu penumpang lain yang terus berdatangan, jika kapal udah penuh dengan motor-motor dan orang-orang maka kapal tersebut pun akan berangkat.

 di tengah laut brayy!! (alias sungai)

kapal Feri pun berangkat, akhirnya saya bisa merasakan suasana berada di tengah laut yang telah lama tidak saya lakukan semenjak pensiun menjadi bajak laut dan menjadi salah satu crew anggota Topi Jerami waktu dulu hahaha.

nahh, di tengah laut kalian bisa melihat banyaknya kapal tongkang mengangkut Batubara yang begitu besar dan terlihat kapal yang kecil menarik tongkang tersebut, terbukti kecil bukan berarti lemah hehe. bukan hanya bisa melihat kapal saja saat berada di tengah laut, kalian juga bakal melihat burung-burung berterbangan di laut dan mencari makan, makanannya adalah ikan-ikan kecil. di dalam kapal juga tidak kalah asik di dalam kapal banyak orang-orang juga dan ada salah satu teman saya sebut saja Enal, ia meminta agar ibu dan paman sayur untuk berpose dan di foto oleh Enal biasabawaan Fotografer ngga bisa liat yang aneh dan asik langsung di foto aja. tidak terasa sambil bercanda dan mengobrol sama penumpang kapal, akhirnya ujung pelabuhan pun terlihat itu bertanda kita akan melabuh dan medarat di sana. tunggu aku Tamban sebentar lagi aku akan menginjakkan kaki disana.

dibalik pengemudi kapal, yaitu nahkoda.

Perjalanan laut menggunakan kapal Feri mulai pelabuhan 1 (dari alalak) untuk pergi ke Pelabuhan 2 (di Tamban) kira-kira memakan waktu selama -+ 30 menit. dalam 30 menit itu saya gunakan untuk mengelilingi kapal dan sambil memotret suasana kapal Feri, setelah saya berputar-putar dan menjadi pusing akhirnya saya istirahat dan duduk di belakang nahkoda kapal. dan disiti saya melihat tarif kapal yang baru untuk tahun 2015.

 untuk malam hari tarif kapal Fery Rp.10.000. Siang hari memkan tarif Rp.7.000. dan kami bayar sesuai tarif itu. tapi untuk pembayrannya dilakukan setelah kapal Fery berlabuh di pelabuhan 2 (tamban). dan setiap penumpang yang lewat akan membayar dulu baru boleh keluar. kalo ngga bayar orang itu pasti dicaburakan (di ceburkan) oleh pegawai kapal. hahaha.




nahh mungkin itu saja sekilas perjalanan/ tranportasi menuju Desa Tamban, jika kalian ingin kesana silahkan menggunakan penrjalanan ini. selamat bersenang-senang di Tamban.


Photo by : Zainal Muttaqin

2 komentar:

  1. gue belum pernah nyobain lagi bro, 7 ribu aja ya, heem ga terlalu mahal lah sekalian bisa menikmati suasana sungai barito

    BalasHapus
  2. cobain deh selagi lu masih bisa jalan-jalan, dan ceritkan pengalaman lo dulu buat anak cucu lo ntar hehe

    BalasHapus

 

Pengikut